Rabu, 16 September 2009

Mensyukuri Nikmat Umur

Inti dalam mensyukuri nikmat umur yaitu menjalankan perintah maupun larangan Allah SWT dengan bersungguh-sungguh dan hubungan sesama manusia untuk berbakti kepada masyarakat di sekeliling kita. Memang nikmat yang satu ini tidak kalah pentingnya dengan nikmat iman, islam dan nikmat sehat wal afiat. Oleh sebab itu umur kita selama ini sudah dijalankan kemana dan untuk apa. Dalam kumpulan tulisan Ust. Labib Mz dan Ust. Samsuddin yang kami dapat di terangkan, Rasulullah SAW bersabda dalam HR. Turmudzi ; " Belum lagi hilang jejak telapak kaki seorang hamba pada hari kiamat, sehingga kepadanya dijauhkan empat pertanyaan :
Pertama, Dari hal umurnya kemana dihabiskan.
Kedua, Dari hal tubuhnya kemana dan untuk apa dipakainya.
Ketiga, Dari hal ilmunya apa yang sudah diamalkannya dengan ilmunya.
Keempat, Dari hal harta dari mana diperolehnya dan untuk apa dibelanjakannya.

Untuk mempertanggung jawabkan umur kita kepada Allah SWT, maka kita harus berhati-hati didalam menjalankan umur yang masih tersisa ini dan masih diberi kesempatan untuk menghirup udara segar dimuka bumi ini dengan menjalankan perbuatan yang baik-baik tentunya. Rasulullah SAW pernah berpesan kepada kita umatnya.
Pergunakanlah lima kesempatan sebelum datang lima kesempitan :
Pertama, Pergunakanlah kesempatan sehatmu sebelum datang sakitmu.
Kedua, Pergunakanlah kesempatan lapangmu sebelum datang kesempitanmu.
Ketiga, Pergunakanlah masa mudamu sebelum datang hari tua mu.
Keempat, Pergunakanlah kesempatan kayamu sebelum datang masa fakirmu.
Kelima, Pergunakanlah kesempatan masa hidupmu sebelum datang saat kematianmu. (HR. Baihaqi)

Maka dari itu pada kesempatan umur yang masih sisa ini marilah kita gunakan dengan sebaik-baiknya, supaya mencapai hidup yang bahagia dan sukses didunia maupun diakherat kelak memperoleh kemenangan yang diridhoi oleh Allah SWT. Amiin ya rabbal'alamin.

Wassalam.

Mensyukuri Nikmat Umur

Inti dalam mensyukuri nikmat umur yaitu menjalankan perintah maupun larangan Allah SWT dengan bersungguh-sungguh dan hubungan sesama manusia untuk berbakti kepada masyarakat di sekeliling kita. Memang nikmat yang satu ini tidak kalah pentingnya dengan nikmat iman, islam dan nikmat sehat wal afiat. Oleh sebab itu umur kita selama ini sudah dijalankan kemana dan untuk apa. Dalam kumpulan tulisan Ust. Labib Mz dan Ust. Samsuddin yang kami dapat di terangkan, Rasulullah SAW bersabda dalam HR. Turmudzi ; " Belum lagi hilang jejak telapak kaki seorang hamba pada hari kiamat, sehingga kepadanya dijauhkan empat pertanyaan :
Pertama, Dari hal umurnya kemana dihabiskan.
Kedua, Dari hal tubuhnya kemana dan untuk apa dipakainya.
Ketiga, Dari hal ilmunya apa yang sudah diamalkannya dengan ilmunya.
Keempat, Dari hal harta dari mana diperolehnya dan untuk apa dibelanjakannya.

Untuk mempertanggung jawabkan umur kita kepada Allah SWT, maka kita harus berhati-hati didalam menjalankan umur yang masih tersisa ini dan masih diberi kesempatan untuk menghirup udara segar dimuka bumi ini dengan menjalankan perbuatan yang baik-baik tentunya. Rasulullah SAW pernah berpesan kepada kita umatnya.
Pergunakanlah lima kesempatan sebelum datang lima kesempitan :
Pertama, Pergunakanlah kesempatan sehatmu sebelum datang sakitmu.
Kedua, Pergunakanlah kesempatan lapangmu sebelum datang kesempitanmu.
Ketiga, Pergunakanlah masa mudamu sebelum datang hari tua mu.
Keempat, Pergunakanlah kesempatan kayamu sebelum datang masa fakirmu.
Kelima, Pergunakanlah kesempatan masa hidupmu sebelum datang saat kematianmu. (HR. Baihaqi)

Maka dari itu pada kesempatan umur yang masih sisa ini marilah kita gunakan dengan sebaik-baiknya, supaya mencapai hidup yang bahagia dan sukses didunia maupun diakherat kelak memperoleh kemenangan yang diridhoi oleh Allah SWT. Amiin ya rabbal'alamin.

Wassalam.

DELAPAN DIRHAM (Pemanfaatan Uang ala Rasulullah)

Rasulullah
pagi itu sibuk memperhatikan bajunya dengan cermat. baju satu-satunya dan itupun ternyata sudah usang. baju yang setia menutup aurat beliau. meringankan tubuh beliau dari terik matahari dan dinginnya udara. Baju yang tidak pernah beristirahat.

Tetapi beliau tak mempunyai uang sepeser pun. Dengan apa beliau harus membeli baju? padahal baju yang ada sudah waktunya diganti. Rasulullah sebenarnya dapat saja menjadi kaya mendadak, bahkan terkaya di dunia ini. Tapi sayang, beliau tak mau mempergunakan kemudahan itu. Jika beliau mau, Allah dalam sekejap bisa mengubah gunung dan pasir menjadi butir-butir emas yang berharga. Beliau tak sudi berbuat demikian karena kasihnya kepada para fakir yang papa. Siapakah yang akan menjadi teladan jika bukan beliau.. ? Contoh untuk menahan derita, menahan lapar dan dahaga, menahan segala coba dan uji Allah dengan kesabaran. Selalu mensyukuri nikmat Allah berapa pun besarnya. Siapa lagi kalau bukan beliau yang menyertai umatnya dalam menjalani iradat yang telah ditentukan Allah. Yaitu kehidupan dalam jurang kedukaan dan kemiskinan. Siapa pula yang harus menghibur mereka agar selalu bersabar dan rela dengan yang ada selain beliau ? Juga siapa pula yang harus menanamkan keyakinan akan pahala Allah kelak di akhirat jika bukan beliau ?

Yah,… hanya beliaulah yang mampu menjalankan berbagai hal diatas. benar,… baliaulah
satu-satunya manusia yang mendapatkan amanat dari Allah untuk semua umat manusia. Tugas yang lebih murni dan mulia daripada intan berlian serta butiran emas yang lain. Lebih halus dari sutera serta lebih indah dari segala keindahan yang dikenal manusia di dunia ini. lebih megah dari segala kedudukan dan derajad kehidupan manusia yang katanya sudah megah.

"Semua itu hanyalah merupakan kesenangan dunia sedang di sisi Allah yang paling baik
dan sebaik-baik tempat kembali" Perjuangan itu tidak mudah. bahkan sangat berat bagi beliau. Menegakkan yang hak hanya dapat dicapai dengan penuh keimanan dan kekuatan. sabar dalam menghadapi setiap malapetaka yang menimpa, bersyukur yang dilakukan dengan hati bersih. dalam keadaan bagaimanapun, baik dalam duka maupun suka, bersyukur dan keimanan harus selalu menyertai. Itulah pokok risalah yang dibawa Rasulullah S.A.W .

Allah Maha Bijaksana, tidak akan membiarkan hamba-Nya terkasih kebingungan.
Rasulullah diberinya rezeki sebanyak delapan dirham. Bergegas beliau melangkah ke pasar. Tentunya kita maklum. uang sekian itu dapat dibelikan apa. Apakah cukup untuk membeli makan, minum, serta pakaian penutup badan ? Oleh sebab itu, bergembiralah hai para fakir dan miskin! Nabi kita, Muhammad S.A.W telah memberikan contoh begitu jelas. Nabi yang kita cintai, hamba kesayangan Allah pergi ke pasar dengan uang sedikit seperti yang kita miliki. Tetapi nabi kita ini, hamba Allah yang di bumi bernama Ahmad, sedang dari langit bernama Muhammad dengan ridha pergi ke pasar berbekal uang delapan dirham untuk berbelanja. Manusia penuh nur dan inayah Allah yang dilahirkan di makkah. meskipun beliau miskin, beliau senang sekali hidup. beliau belum ingin mati meski kemiskinan menjerat setiap hari.

Di tengah perjalanan menuju pasar, beliau menemukan seorang wanita yang menangis.
Ternyata wanita yang kehilangan uang. Segera beliau memberikan uangnya sebanyak dua dirham. Beliau berhenti sejenak untuk menenangkan wanita itu. Rasulullah bergegas menuju ke pasar yang semakin ramai. Sepanjang lorong pasar banyak sekali masyarakat yang menegur beliau dengan hormat. Selalu menjawab dan memberikan salam yang mengingatkan akan kebesaran Allah semata. Beliau langsung menuju tempat di mana ada barang yang diperlukannya. Dibelinya sepasang baju dengan harga empat dirham. beliau
segera pulang.

Di perjalanan beliau bertemu dengan seorang tua yang telanjang. Orang tersebut dengan iba memohon sepotong baju untuk dipakainya. Rasulullah yang memang pengasih itu tidak tahan melihat. Langsung diberikannya baju yang baru dibeli. Beliau kembali ke pasar utnuk membeli baju lagi seharga dua dirham. Tentu saja lebih kasar dan jelek kualitasnya daripada yang empat dirham. dengan gembira beliau pulang membawa bajunya.

Langkahnya dipercepat karena sengatan matahari yang semakin terik. Juga angin malam yang telah mulai berhembus pelan-pelan. Beliau tidak ingin kemalaman di jalan. Tak lama beliau melangkah ke luar pasar, ditemuinya lagi wanita yang menangis tadi. Wanita itu kelihatan bingung dan sangat gelisah. Rasulullah S.A.W mendekat dan bertanya mengapa. Wanita itu ternyata ketakutan untuk pulang. Dia telah terlambat dari batas waktu, dan takut dimarahi majikannya jika pulang nanti. Rasulullah S.A.W langsung menyatakan akan mengantarkannya.

Wanita itu berjalan yang diikuti Rasulullah S.A.W dari belakang. Hatinya tenang karena Rasulullah S.A.W pasti akan melindungi dirinya. Dia yakin majikannya akan memaafkan, karena kepulangan yang diantarkan oleh manusia paling mulia di dunia ini. Bahkan mungkin akan berterima kasih karena pulang membawa kebaikan bersama dengan kedatangan nabi dan rasul mereka. Mereka terus berjalan hingga sampai ke perkampungan kaum Anshari. Kebetulan saat itu yang ada hanyalah para isteri mereka.

"Assalamu'alaikum warahmatullah", sapa Rasulullah S.A.W keras. Mereka semuanya diam tak menjawab. Padahal mereka mendengar. Hati mereka diliputi kebahagiaan karena kedatangan Nabi. Mereka menganggap salam Rasulullah S.A.W sebagai berkah dan seperti lebaran saja. Mereka masih ingin mendengarnya lagi. Ketika tak terdengar jawaban, Rasulullah S.A.W memberi salam lagi. Tetap tak terdengar jawaban. Rasulullah S.A.W mengulang untuk yang ketiga kali dengan suara lantang, Assalamu'alaikum warahmatullah. Serentak mereka menjawab.

Rasulullah sangat heran dengan semua itu. Beliau menanyakan pada mereka apa sebabnya.
Mereka mengatakan, " Tidak ya Rasulullah. Kami sudah mendengar sejak tadi. Kami memang sengaja, kami ingin mendapatkan salam lebih banyak". Rasulullah melanjutkan, "Pembantumu ini terlambat pulang dan tidak berani pulang sendirian. Sekiranya dia harus menerima hukuman, akulah yang akan menerimanya". Ucapan ini sangat mengejutkan mereka. Kasih sayang Nabi begitu murni, budi pekerti yang utama, yang indah tampak dihadapan mereka.

Beliau menempuh perjalanan begitu panjang dan jauh hanya untuk mengantarkan seorang budak yang takut dimarahi majikannya. Lagipula hanya karena terlambat pulang. Bahkan memohonkan maaf baginya pula. Sehingga karena harunya, mereka berkata, "Kami memaafkan dan bahkan membebaskannya. Kedatangannya kemari bersama anda karena untuk mengharap ridha Allah semata". Budak itu tak terhingga rasa terima kasihnya. Bersyukur atas karunia Allah swt dan kebebasannya karena dari Rasulullah S.A.W .

Rasulullah S.A.W pulang dengan hati gembira. Telah bebas satu perbudakan dengan mengharap ridha Allah swt sepenuhnya. Beliau juga tak lupa mendoakan para wanita itu agar mendapatkan berkah dari Allah swt. Semoga semua harta dan turunan serta semoga selalu tetap dalam keadaan iman dan islam. Beliau sibuk memikirkan peristiwa sehari tadi. Hari yang penuh berkah dan karunia Allah swt semata.

Akhirnya beliau berujar dengan, "Belum pernah kutemui berkah angka delapan sebagaimana hari ini. Delapan dirham yang mampu mengamankan seseorang dari ketakutan, dua orang yang membutuhkan serta memerdekakan seorang budak". Bagi seseorang muslim yang memberikan pakaian pada saudara sesama muslim, Allah akan memelihara selama pakaian itu masih melekat.

Sumber: CD Keislaman

pengajianalif@yahoo.ca (FB)

Rabu, 20 Mei 2009

Islam di papua, fenomena mempesona.

Papua
adalah sebuah fenomena. Selain kondisi alamnya yang asli dengan flora
dan faunanya yang memikat, juga kandungan kekayaan alamnya melimpah
ruah dengan kehidupan sosial masyarakatnya yang dinamis.
Hingga hari ini, Propinsi Papua masih menyimpan sejumlah misteri. Banyak orang mengira Papua primitif atau jauh dari Islam.
Padahal,
ini kekeliruan fatal. Sebab, sejarawan Barat maupun Islam menjelaskan,
agama yang dibawa Nabi Muhammad Shalallahu 'alaihi wa sallam ini telah
hadir di Papua tiga abad lebih dahulu dibandingkan masuknya para
misionaris Kristen.

Bila secara resmi Kristen masuk Papua pada
tanggal 5 Februari 1855 di pulau Mansinam, Manukwari, maka Islam sudah
hadir di Papua pada tahun 1520 sebagai pengaruh dari kekuasaan empat
kerajaan terkenal di kawasan Indonesia timur saat itu, yakni Ternate,
Tidore, Jailolo, dan Bacan. Nama empat kerajaan ini terdokumentasi
dalam penyebutan Pulau Raja Ampat, yang dikenal sampai sekarang.


Uniknya, kedatangan tokoh misionaris bernama CW. Ottow dan GJ.Geissler
ke pulau Mansinam justru difasilitasi oleh kerajaan Islam. Kedua
misionaris itu diantar langsung oleh tokoh-tokoh Muslim empat kerajaan
tersebut. Sayang, maksud baik nan bersahabat ini dibalas dengan
pengkhianatan. Sesampai di Papua, tokoh-tokoh Muslim ini justru dibuang
ke Maros hingga dibiarkan wafat di sana.

Kini,
perkembangan komunitas Muslim di Papua kembali mencengangkan. Bila
kurun paruh dasawarsa lalu (1988) jumlah umat Islam berkisar 600 ribu
jiwa, kini jumlah sudah menembus angka 900 ribu jiwa. Itu berarti, bila
jumlah keseluruhan penduduk Papua 2,3 juta jiwa, maka prosentasi ummat
Islam mendekati angka 40 persen. Dan, sisanya (60 persen) merupakan
gabungan pemeluk Kristen (Protestan), Katholik, Hindu, Budha, dan
Animisme.

Ada pula catatan menggembirakan. Kalau sebelumnya
masih ada semacam semacam ketidakrelaan sebagian non-Muslim tentang
sejarah kehadiran Islam di sana, maka saat ini telah hadir semacam buku
putih yang diterbitkan oleh Pemerintah Papua. Dalam buku tersebut
--khususnya pada diktum UU nomor 21 tahun 2001 bab keagamaan--
tercantum bahwa Islam hadir di Papua pada tahun 1518.

Catatan
ini tentu saja sangat melegakan kaum Muslimin Papua. Sebab, sebelumnya,
buku sejarah Islam Indonesia seolah sengaja menghilangkan keberadaan
kaum Muslim di Papua. Dakwah seolah terputus sampai di Makassar,
Sulawesi Selatan. Paling banter sampai di Kerajaan Islam Ternate. Papua
seolah ''milik orang lain''.

[atw/www.hidayatullah.com]

Benua Hitam Kembali Ber Islam

Dalam peringatan Maulid Nabi di Mauritania, berbondong-bondong warga Afrika memeluk Islam. 40 ribu lebih, mulai dari raja sampai seorang menteri.

Oleh Lutfi A Tamimi

Selasa 10 Maret 2009 yang bertepatan dengan 13 Rabiul Awwal 1430 H, World Islamic Calls Society menggelar peringatan Maulid Nabi Muhammad saw di ibukota Mauritania, Nouakchott. Bukan hanya seremonial peringatan Maulid Nabi, tapi pertemuan yang digagas oleh Moammar Qaddafi ini adalah usaha untuk membentuk poros baru kekuatan dunia Islam.

Peringatan Maulid Nabi dalam skala besar seperti ini, sudah dilakukan oleh World Islamic Calls Society (WICS) sekurang-kurangnya empat kali. Tahun lalu, acara yang sama digelar di ibukota Uganda, Kampala. Sebelumnya lagi, Timbuktu merayakan Maulid Nabi secara besar-besaran.

Dalam kesempatan ini, WICS mengundang 23 utusan dari Indonesia yang mewakili Ormas-ormas Islam seperti, Muhammadiyah, Nahdhatul Ulama, Persis, Raabithah, Dewan Dakwah Islamiyyah, Alwasliyah, Al-Ittihadiyah, Al-Irsyad Al Islamiyyah, MUI, Dewan Masjid Indonesia dan juga Lembaga Persahabatan Indonesia-Libya.

Kami, rombongan dari Indonesia tiba di Tripoli, ibukota Libya pada 05 Maret 2009. Setelah menginap tak lebih dari dua hari, semua rombongan dari berbagai negara berangkat menuju Nouakchott, Mauritania. Delegasi dari 86 negara semua dilayani oleh Libya. Sebanyak lima pesawat komersial disewa khusus untuk menerbangkan rombongan dari berbagai negara.

Delegasi terdiri dari utusan negara-negara seperti Pakistan, Bangladesh, Afghanistan, Srilanka, India, Singapura, Filipina, Thailand, Kamboja, Indonesia, Uzbekistan, Ukraina, Tajikistan, Rusia. Inggris, Spanyol, Prancis, Jerman, Swis, Italia, Albania, Kosovo, Malta, Swedia, Belanda, dan juga beberapa tokoh Islam dari Amerika Serikat.

Sementara dari Afrika sendiri, tokoh-tokoh Islam yang berpartisipasi datang dari Burkinapaso, Mali, Nigeria, Ghana, Gambia, Guinea, Gabon, Kongo, Burundi, Rwanda, Kenya, Mozambique, Madagaskar, Afrika Selatan, Malawi, Zimbabwe, Namibia, Botswana, Zambia, Swaziland, Chad, Republik Afrika Tengah, Kamerun, Tanzania, Komoro, Benin, Uganda, Mesir, Aljazair, Maroko, Tunisia, Sudan, Somalia sampai Djibouti.

Kabar menarik dalam pertemuan ini, Pemimpin Besar Libya, Moammar Qaddafi yang juga menjabat Presiden Uni Afrika tahun ini menerima dukungan dari pimpinan negara, kepala suku dan berbagai komunitas dari seluruh Afrika. Para pemimpin di benua hitam tersebut, ketika acara peringatan Maulid Nabi berlangsung memberikan pidato secara bergantian memberi dukungan pada ide Moammar Qaddafi menggagas United States of Africa, persatuan negara-negara di Afrika.

Sebanyak 40.000 warga Afrika mengucapkan syahadat dan berikrar untuk memeluk Islam. Sebelum bersyahadat, Moammar Qaddafi bertanya kepada 40 pimpinan suku dari Togo yang masing-masing membawa 1.000 anggota rombongan. “Apakah kalian semua berIslam karena paksaan?” tanya Qaddafi pada para calon Muslim.

Secara serempak mereka menjawab, “Kami tidak dipaksa siapa pun!” Lalu dengan perlahan, Moammar Qaddafi sendiri yang memimpin pembacaan syahadat dan diikuti oleh hadirin. Lalu, seluruhnya melakukan shalat jamaah dipimpin oleh Moammar Qaddafi. Dari puluhan ribu orang yang mengucapkan syahadat, nampak tokoh-tokoh terkemuka di negara masing-masing. Di antaranya 5 tokoh dari Burkina Passo, 3 tokoh dari Uganda, 16 tokoh dari Sudan, 8 tokoh dari Benin dan Menteri Perhubungan Pantai Gading.

Dalam pidatonya di hadapan para tokoh-tokoh dan ulama sedunia, al-Qaid Moammar Qaddafi menyampaikan pidatonya dengan penuh semangat, mengimbau agar umat Islam memegang panji dakwah dan menyebarkannya ke seluruh dunia. Kemudian Qaddafi juga mengharapkan agar segala bentuk diskriminasi yang terjadi pada umat Islam dihilangkan. Salah satu statement yang cukup menarik dari Qaddafi adalah permintaannya agar para tamu dari seluruh dunia Islam yang hadir memberikan dukungan untuk mendirikan Daulah Fathimiyah yang baru.

Cerita menarik lainnya dalam perjalanan ini adalah diusirnya para diplomat Israel di Mauritania selambat-lambatnya 24 jam sebelum rombongan tiba. Mauritania menutup Kedutaan Besar Israel di negara ini. Pengusiran dan penutupan kantor perwakilan Israel di Mauritania adalah simbol penentangan dunia Islam, terutama di Benua Afrika atas kekejaman Israel di Palestina.

Usaha rekonsiliasi yang dilakukan oleh Moammar Qaddafi tidak saja diretas di luar negara. Di dalam negeri pun, al-Qaid mencoba untuk menyatukan berbagai kelompok yang ada, termasuk kelompok oposisi. Awal Maret ini, Libya membebaskan 136 anggota Kelompok Perjuangan Islam Libya (LIFG). Saiful Islam, wakil dari pemerintahan Libya yang juga anak dari Muammar Qaddafi mengatakan, “Pembebasan ini baru permulaan, akan ada gelombang pembebasan lagi sebanyak 170 orang lainnya yang masih tersisa.”

Perhatian Qaddafi membangun kekuatan dunia Islam, nampaknya memang tidak main-main. Pertama kali yang harus dibangun, menurut Qaddafi adalah kesejahteraan penduduk dunia Islam yang hari ini nampak terpuruk. Salah satu contohnya ketika harga minyak mengalami booming, pemerintahan Libya hanya mengambil 40 persen dari keuntungan penjualan minyak nasional. Sisanya, langsung diberikan kembali pada rakyat Libya dalam bentuk pembangunan apartemen untuk penduduk dan simpanan keuangan untuk keluarga sampai sebesar US $ 40.000 dolar.

Tak hanya untuk rakyatnya sendiri, dunia Islam pun juga kebagian berkah minyak Libya, salah satunya adalah Indonesia. Sejak dua tahun terakhir, di kawasan Sentul, Jawa Barat telah dibangun Islamic Center dan Markas Dakwah Moammar Qaddafi. Dalam beberapa bulan ke depan, Islamic Center dan Markas Dakwah ini akan diresmikan. Rencananya, Moammar Qaddafi sendiri yang akan datang dan meresmikannya.

Rencananya, tak hanya Islamic Center dan Markas Dakwah, di tempat yang sama akan dibangun juga Pondok Pesantren Modern dan juga Akademi Ilmu Agama Indonesia-Libya. Diharapkan, rencana ini akan melahirkan generasi dakwah baru yang santun, ramah dan mampu menjadi bukti bahwa Islam adalah rahmat untuk semesta alam.

Pendidikan dan persatuan, nampaknya bisa menjadi senjata yang ampuh untuk membangkitkan kekuatan dunia Islam. Al-Qaid Muammar Qaddafi berjanji akan menggunakan seluruh kemampuan yang dimilikinya untuk membangun kekuatan umat Islam.

Indonesia sebagai negeri Muslim terbesar akan menjalankan peranan penting di masa depan.

Moammar Qaddafi sangat berharap dan penuh hormat ingin terus bersama-sama kaum Muslimin di Indonesia untuk membangun kekuatan dunia Islam yang terpandang di dunia internasional.

http://sabili.co.id/index.php/200905061677/Jaulah/Benua-Hitam-Kembali-BerIslam.htm